Rekoleksi SD: Mencapai Bintangku Meraih Cita-cita

MODUL REKOLEKSI UNTUK SEKOLAH DASAR

MENCAPAI BINTANGKU MERAIH CITA-CITA

Fr. Antonius Afrianto Budi Purnomo

 

 

A.     Konsep Dasar

Tema:

·        Mencapai Bintangku Meraih Cita-cita

Tujuan:

·        Mengenal diri, anugerah-anugerah, potensi, bakat, kemampan, dan keunikannya. Akhirnya, siswa mampu mensyukurinya.

·        Menemukan cita-cita dan impian masa depan.

·        Memberi semangat  untuk bertumbuh dan berkembang demi menggapai cita-cita.

 

 

B.     Dinamika

Hari Pertama

16.00 – 17.00       : Tiba di Sekolah dan Persiapan 

17.00 – 17.30       : Pengantar Umum

17.30 – 19.00       : Sesi I “Merasakan kasih Tuhan dalam diri orang lain ”

19.00 – 20.00      : Makan malam bersama

20.00 – 21.30      : Sesi II “Melihat kado dari Tuhan”

21.30 – 22.00      : Renungan Malam (Api unggun)

 

Hari Kedua

05.00 – 05.30      : Bangun pagi

05.30 – 06.30      : Mandi pagi

06.30 – 07.00      : Renungan Pagi

07.00 – 08.00      : Sarapan

08.00 – 10.00      : Sesi III “Cita-citaku”

10.00 – 10.30       : Snack

10.30 – 11.30       : Sesi IV “Mengejar cita-cita bersama dengan Teman”

11.30 – 12.00       : Sesi V “Membangun Niat: Aku Bisa Menggapai Bintangku”

12.00 – 13.00       : Perayaan Ekaristi

 

C.      Detail Sesi

 

Sesi PENGANTAR

Waktu       : 17.00-17.30 WIB (durasi: 30 menit)

Tempat     : aula

Peralatan  : Alat tulis, alat musik (gitar atau keyboard), laptop, LCD

 

*      Selamat datang dan doa pembuka

*      Perkenalan pendamping

*      Menyanyikan lagu theme song rekoleksi “Mencapai Bintangku.” Lagu ini akan sering dinyanyikan dalam kegiatan rekoleksi. Disediakan sedikit waktu untuk berlatih lagu ini. Laptop dan LCD digunakan untuk menampilkan lirik lagu tersebut.

 

Mencapai Bintangku

 

Kulihat malam terbentang

Berhiaskan sribu bintang

Reff   Di antara bintang yang bersinar

Satu pasti milikku

Walau jauh dan tak terbatas

Pastilah diriku mampu

Doa dan restumu bagaikan seribu sayap

Menghantarku membumbungku terbang melayang

Meraih bintang yang bersinar di langit tinggi

Mencapai bintangku pasti akan kugapai cita-cita

Kerlipmu mengajakku terbang

Menggapai cita masa depan

Kembali ke reff

 

*      Penjelasan singkat tentang arti gladi rohani/rekoleksi: dikaitkan dengan pengalaman dan harapan-harapan para siswa

*      Ditekankan: keberhasilan gladi rohani/rekoleksi ini tergantung dari kesediaan, keterbukaan dan kesungguhan hati dari para peserta. Pembimbing utama adalah ROH KUDUS sendiri. Caranya dengan menciptakan 4 K: Keterbukaan, Keheningan/ketenangan, Kerja sama, dan Kedisiplinan.

*      Peserta dibagi 5 kelompok secara zig-zag (lintas kelas) @ 14 orang à Kereta Cinta

*      Penjelasan alur/rangkaian kegiatan gladi rohani secara garis besar.

*      Kesepakatan/aturan main yang perlu ditaati bersama, yaitu:

1.         Suasana yang perlu dibangun adalah HENING/MENENG. Keheningan bukan sekedar diam dan tenang secara fisik, tapi soal hati.

2.         Alat-alat elektronik: Hand Phone, Walkman, MP3 Player, Mp4, dsb. Gimana baiknya? Dikumpulkan kepada bapak/ibu guru atau ada usulan yang lain?

3.         Papan nama (callcard) harus selalu dipakai dalam setiap acara bersama.

*      Pengumuman: nanti malam, setelah Renungan malam disediakan waktu bagi peserta untuk ber-curhat atau bercerita dengan frater. Apa yang dibicarakan bebas, boleh tentang apa saja. Hal ini tidak wajib, tapi sukarela, dan bagi yang mau/butuh.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sesi I  “MERASAKAN KASIH TUHAN DALAM DIRI ORANG LAIN”

Waktu       : 17.30-19.00 WIB (durasi: 90 menit)

Tempat     : Aula

Peralatan  : alat tulis (ballpoin dan kertas HVS), laptop, LCD

Tujuan      :

1.      Mengajak siswa untuk merasakan Tuhan yang mencintai mereka dalam diri orang lain.

2.      Menyadari bahwa siswa berada di tengah-tengah banyak orang yang mencintainya dan mendukungnya untuk meraih cita-cita : orang tua dan keluarga, teman, sahabat, guru, kepala sekolah, serta orang lain yang ada di sekitarnya.

3.      Mensyukuri anugerah Tuhan.

 

Materi / Bahan:

Sepanjang hidupku aku dicintai

 

I.      Permainan: Membuat Peta Hidupku (30 menit)

ü        Setiap anak diberi satu kertas HVS untuk ‘Membuat Peta Hidupku’. Untuk membuatnya, anak bekerja secara pribadi.

ü        Langkah-langkah membuat peta hiduku:

1.      Di tengah-tengah kertas, anak-anak diajak untuk menggambar rumah.

2.      Setelah rumah tergambar, anak-anak diajak untuk membuat lingkaran dan diisi dengan nama orang yang dicintai/mencintainya. Keluarga diletakkan di dalam rumah, sedangkan orang lain (selain keluarga) ditempatkan di luar. Semakin dekat letak lingkaran itu dengan rumah, semakin dekatlah rasa sayang/disayangi yang dialami oleh anak. Demikian pula sebaliknya. Semakin jauh lingkaran dari rumah, semakin jauh rasa sayang/disayangi yang dialami oleh anak.

3.      Buatlah sebanyak-banyaknya.

ü        Setelah selesai membuat peta hidupku, anak-anak diajak untuk menghitung jumlah lingkaran yang tergambar.

 

II.    Pemaknaan:

Permainan tersebut mengajak anak-anak untuk menyadari bahwa sepanjang hidupnya anak-anak dicitai oleh banyak orang. Rumah adalah tempat pertama di mana kita mengenal cinta. Ibu yang melahirkan kita, membelai kita dengan penuh mesra. Cintanya begitu besar. Tak ada satupun kesalahan kita dan perbuatan nakal kita yang tidak dimaafkan oleh sang ibu. Dengan penuh kelembutan ia menjaga kita waktu kita tidur, waktu kita bermain, dan setiap saat doanya bagi kita selalu kita dengar. Ayah bekerja membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan kita: membayar uang sekolah, memberi uang saku, dan memberi banyak hal yang kita minta. Ayah juga selalu melindungi kita dari bahaya yang mengancam. Keluarga, sahabat, teman-teman, bapak ibu guru, dan orang-orang di sekitar kita juga mencintai kita dengan cinta yang tak terbatas. Dengan dicintai, muncul rasa kebahagiaan. Kesepian pun sirna. Orang-orang yang dicintai membuat hari-hari kita jadi semangat. Semuanya itu adalah pemberian Tuhan kepada kita. Tuhan itu baik hati. Itulah yang harus selalu kita syukuri. Kita bersyukur melalui doa-doa kita kepada Tuhan. Di samping itu, kita juga harus membalas kebaikan Tuhan itu dengan membuat orang-orang yang kita cintai bahagia. Menggapai cita-cita setinggi langit merupakan salah satu cara untuk bersyukur kepada Tuhan.

 

III.  Pertanyaan Panduan

1.    Berapa banyak orang yang kamu tulis dalam kertas itu?

2.    Siapa yang paling kamu cintai? Mengapa?

3.    Apa yang akan kamu lakukan untuk orang yang kamu cintai itu?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sesi II “MELIHAT KADO DARI TUHAN”

Waktu       : 20.00 – 21.30

Tempat     : Aula

Peralatan  : Laptop, LCD, alat tulis

Tujuan      :

1.      Setelah sisiwa diajak untuk mensyukuri anugerah Tuhan berupa orang-orang yang mencintainya, siswa diajak untuk mengenali dan menghitung berbagai potensi, bakat, ketrampilan, dan sifat-sifat positif yang dimilikinya.

2.      Mengajak anak-anak untuk menggali anugerah Tuhan

3.      Membiasakan anak-anak untuk mensyukuri anugerah Tuhan

 

Materi/Bahan:

 

Aku Kuat, Tuhanku Hebat

 

Sebelum menciptakan manusia, Tuhan Allah menciptakan bumi dan segala isinya. Ada matahari, bulan dan bintang, langit, bumi, tanaman, binatang, daratan dan lautan. Semua itu diciptakan baik adanya dan Tuhan memandangnya baik. Baru pada hari keenam, Tuhan menciptakan manusia. Berbeda dengan ciptaan sebelumnya, manusia diciptakan dengan sangat baik adanya. Bahkan Tuhan memandangnya sungguh sangat baik. Manusia diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah. Bahasa menterengnya: sesuai dengan gambar dan citra Allah.

Manusia dianugerahi oleh Allah 3 daya yang luar biasa. Daya itu sama artinya dengan kekuatan. Apa aja ketiga  daya itu? Tiga daya itu adalah daya cipta, daya rasa dan daya karsa.

1.         Daya Cipta

Daya Cipta berarti kekuatan untuk membuat, menciptakan sesuatu. Gimana caranya? Tuhan telah memberi manusia akal budi, pikiran, otak. Dengan akal budinya itu, manusia dapat berpikir. Dengan demikian, ia memiliki kecerdasan dan kreativitas. Ia dapat memilih dan membedakan mana yang baik dan tidak baik, mana yang benar dan salah. Inilah yang membuat manusia istimewa dibandingkan makhluk Tuhan yang lainnya.

2.         Daya Rasa

Daya Rasa berarti kekuatan untuk merasakan segala sesuatu. Gimana caranya? Tuhan menganugerahi indera atau organ tubuh kepada manusia. Ada yang disebut panca indera, yaitu: mata, telinga, hidung, mulut, dan lidah. Mata berfungsi sebagai indera penglihatan. Telinga berfungsi sebagai indera pendengaran. Hidung berperan sebagai indera penciuman, merasakan bau atau aroma tertentu. Lidah dapat digunakan untuk merasakan dan mencecap, entah rasa makanan, minuman, dsb.

Selain itu, tubuh manusia dapat juga merasakan hawa dingin melalui tangan, kaki, kulit, dsb. Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia mempunyai perasaan yang istimewa. Ada perasaan gembira, syukur, bangga, takut, cemas, sedih, gelisah, kecewa, dsb.

3.         Daya Karsa

Daya Karsa berarti kekuatan untuk melakukan kehendak, keinginan, karya, segala pekerjaan, dsb. Keinginan manusia ini tidak harus selalu diikuti. Tidak semua keinginan harus dilaksanakan. Nah, untuk memilih dan menyeleksinya, manusia dibekali daya kritis dan akal budi. Dengan demikian, tindakannya nggak hanya berdasarkan insting atau naluri belaka, tetapi akal sehat dan hati nurani.   

 

Setiap orang diciptakan secara unik. Setiap anak berbeda dengan anak yang lainnya. Anak kembar pun tidak sama persis. Pasti ada yang berbeda. Tuhan pasti memberikan “KADO” yang terbaik bagi setiap anak. Kado bukan sekedar kado ulang tahun, melainkan kado untuk hidup. Itulah KADO KEHIDUPAN. Apa aja KADO KEHIDUPAN itu????

Tuhan menganugerahkan KADO KEHIDUPAN kepada kita yang berupa:

1.         Keadaan fisik    : sehat, punya organ tubuh lengkap, tidak cacat, cantik, ganteng, dsb.

2.         Bakat/talenta  : menyanyi, melukis, memasak, olah raga, menulis/jurnalistik, bermain musik, berpidato, menari, dsb.

3.         Watak/sifat      : sabar, suka menolong, ringan tangan, rajin, tekun, murah hati, lemah lembut, tegas, rendah hati, jujur, berani, hemat, murah senyum, mudah bergaul/supel, disiplin, gembira, soleh/suci, dsb.

4.         Pengalaman     : berziarah, berdoa, membantu orang tua, ulang tahun, terima komuni I, bertemu seseorang, piknik, dsb.

 

Pertanyaan pengolahan diri:

1.                   Apa hobi yang aku senangi?

2.                   Apa saja KADO dari Tuhan yang aku miliki?

3.                   Apa saja kekurangan-kekurangan yang masih perlu aku perbaiki?

 

Dinamika Kelompok:

1.         Setiap peserta diberi kertas HVS sebanyak 1 lembar.

2.         Kertas tersebut dilipat menjadi 4, kemudian setiap lipatan ditulisi : Keadaan Fisik, Bakat/Talenta, Watak/Sifat, dan Pengalaman Mengesan.

3.         Buatlah/carilah simbol yang menggambarkan kado dari Tuhan yang Anda terima.

 

 

 

 

 

 

 

 

Sesi III “Cita-citaku”

Waktu       : 08.00 – 10.00

Tempat     : Aula

Peralatan  : Laptop, LCD, alat tulis

Tujuan      :

1.      Siswa diajak untuk melihat cita-cita atau keinginan yang sudah ada dalam diri.

2.      Mengali tokoh idola dan menemukan cita-cita / impian akan masa depan.

Materi/Bahan:

PATCH ADAM DAN TOKOH IDOLAKU

ü    Film Patch Adam (atau film lain yang sejenis)

Film ini menceritakan tentang cara seorang pria mewujudkan cita-citanya. Adam adalah seorang calon dokter. Menurut peraturan, selama seorang calon dokter belum menjadi dokter,  ia tidak boleh mengadakan kunjungan pasien maupun usaha penyembuhan. Namun rasa kasihan dan rasa ingin menolong membuatnya nekat untuk menyembuhkan orang sakit. Anak-anak bahkan nenek-nenek dihiburnya sehingga mereka tertawa. Dengan tertawa dan tersenyum orang yang sakit bergembira dan sembuh dari sakitnya.

ü    Pertanyaan Panduan:

1.        Baguskah film itu?

2.        Tokoh siapa yang paling kamu kagumi? Mengapa?

3.        Apa cita-citamu? Mengapa kamu memilih itu?

 

 

Sesi IV  “Mengejar cita-cita bersama dengan Teman!”

Waktu       : 10.30 – 11.30

Tempat     : Aula

Peralatan  : alat tulis (ballpoin dan kertas HVS), laptop, LCD

Tujuan      :

1.         Mengajak anak-anak untuk menyadari bahwa Tuhan menciptakan teman-teman.

2.         Menyadarkan anak-anak bahwa seseorang membutuhkan orang lain dalam menggapai cita-cita.

 

Materi/Bahan:

I.      Dinamika Kelompok: “Kapal Perang”

1.         Peserta dibagi dalam 4 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang.

2.         Setiap Kelompok memilih nama kapal perang: Harimau, Elang, Rajawali, Garuda, dsb.

3.         Setiap orang dalam kelompok berbaris dan masing-masing orang mengatakan: Pasukan, siap, tembak, doooooorrrrrr, nama kapal musuh.

4.         Begitu bergantian, semakin lama semakin cepat. Nanti tinggal 1 kapal perang yang keluar jadi pemenang berkat kerja sama dan kekompakan.

5.         Nilai-nilai yang ditanamkan: kerja sama, kekompakan, perjuangan, tak kenal menyerah, dan komunikasi dalam tim. 

Sesi V “AKU BISA MENGGAPAI BINTANGKU!”

Waktu       : 11.30 – 12.00

Tempat     : Aula

Peralatan  : Laptop, LCD, alat tulis (untuk anak-anak)

Tujuan      :

1.      Mengenalkan anak pada macam-macam gaya belajar

2.      Mencari cara belajar yang paling baik bagi masing-masing siswa

3.      Mengajak anak-anak untuk membangun niat demi masa depannya

 

Materi/Bahan:

Aku dan Masa Depanku

Dinamika Kelompok:

1.    10 Gaya belajar

2.    Anak-anak memilih salah satu gaya belajar yang paling tepat bagi dirinya

 

Mengenali Gaya Belajar yang cocok

Orang bilang bahwa setiap anak mempunyai gaya belajar yang khas. Setiap anak nggak sama. Katanya, gaya belajar seseorang dapat menggambarkan karakter/sifat seseorang. Bener nggak yach? Untuk membuktikan benar atau tidak, mari kita simak dulu 10 gaya belajar berikut ini:

1.         Belajar sambil dengerin musik

Kalau kamu suka dengerin musik/lagu yang keras (rock, Linkin Park, Michael Jackson, dsb) itu berarti kamu punya watak yang keras. Kamu paling nggak suka diganggu oleh siapa pun ketika dalam belajar. Temperamenmu suka nggak terkendali. Tetapi kalau kamu suka dengerin musik yang slow, lembut (Chrisye, Nikita, dsb), kamu tipe orang yang gampang terbawa suasana. Orang bilang kamu agak suka mentingin diri sendiri. Tapi nggak parah-parah amat kok. Sebab kadang-kadang kamu bisa berubah total jadi seorang sahabat yang sangat peduli, peka dan perhatian pada teman.

2.         Belajar sistem kebut semalam (wayangan)

Wah, kamu orangnya paling nggak bisa mengatur diri sendiri. Kamu kurang dapat menggunakan waktu dengan baik: kadang terlalu santai; kalau sudah kepepet, kamu suka kebingungan sendiri. Kalau kebiasaan ini nggak kamu hentikan segera, kamu akan kerepotan juga lho. Kadang-kadang temen-temenmu nggak dapat mengikuti iramamu. Padahal, kamu sebenarnya orangnya asyik dan suka menolong teman yang dalam kesulitan. Maka, biar hidupmu makin asyik, ubahlah sikap-sikap negatif itu. Mulai benahi dirimu sedikit demi sedikit. Dimulai dengan mengatur jadwal yang tepat untuk semua kegiatan yang akan dilakukan. Apalagi menjelang ujian akhir nasional ini. Setidaknya, cobalah dulu sebulan, seminggu, setiap hari. Tekuni dan lanjutkan terus bila berhasil.

 

 

3.         Belajar dengan membuat ringkasan

Kamu orangnya sistematis banget. Apa yang kamu lakukan selalu direncanakan dan dipertimbangkan secara matang. Daya ingatmu juga bagus. Kamu nggak suka bertele-tele. Orang paling demen dan senang bekerjasama dengan kamu. Tapi ingat, kadang karena terlalu sederhananya pola pikir dan sikapmu, kamu bisa nggak peduli dengan pendapat orang lain dan dengan hal-hal yang penting. Baik kalau kamu memperhatikan hal-hal yang sederhana yang awalnya kamu anggap nggak penting. Siapa tahu hal itu sangat berguna bagimu kelak.

4.         Belajar dengan cara menghafal

Kamu masih suka tergantung sama orang lain yach? Banyak hal yang sering membuat kamu bingung, bahkan kamu nggak bisa mutusin sendiri. Mungkin hal ini disebabkan karena kamu nggak suka nyakiti orang lain. Hal sekecil apapun pasti kamu usahakan untuk berdiskusi dan minta pendapat orang lain terlebih dahulu. Nggak masalah sih selagi orang-orang yang kamu minta pendapat asyik dan bisa memberikan saran yang baik. Tapi ingat, nggak selamanya kita akan tergantung pada orang lain dan menunggu keputusan orang lain. Kadang ada beberapa hal yang harus diputuskan sendiri, apalagi menyangkut tentang hidup kita sendiri.]

5.         Belajar bareng teman-teman (belajar kelompok)

Kamu orangnya sangat familiar, ramah, dan suka menghargai pendapat orang lain. Kamu paling seneng berbagi segala sesuatu dengan sobat-sobatmu daripada kamu rasakan sendiri. Kadang karena sikap yang suka terlalu baik, membuat beberapa sahabatmu suka tergantung pada kamu. Oh ya, ada satu sifat lain yang mesti kamu benahi lagi biar makin oke, yaitu kurangi kebiasaan dugemmu bareng temen-temenmu! Tapi kalau keseringan, wah bisa jeblok prestasimu. Nggak ada salahnya kamu menolak ajakan yang nggak penting dari teman-temanmu. Ingat: kita nggak selamanya akan bersama-sama dengan teman terus? Ada saatnya kita harus mulai memikirkan hidup kita sendiri biar nggak nyesel di kemudian hari.

6.         Belajar tanpa ada satu suara yang mengganggu (tenang)

Agak egois dan mau menang sendiri. Kadang orang lain susah banget untuk menasihatimu. Dalam diskusi, biasanya kamulah yang menguasai pembicaraan. Kalau udah terlalu asyik, kamu jadi suka lupa diri dan nggak mau mendengarkan masukan orang lain. Jangan dipelihara kebiasaan ini. Tapi di balik kekuatanmu itu, kamu memiliki sifat yang cenderung tertutup. Orang lain suka nggak tahu apa sebenarnya kemauanmu. Kamu cepet banget merasa bete. Jika udah bete, kamu bisa diam dan menyendiri di kamar berjam-jam tanpa makan dan minum.

7.         Belajar dengan cara tebak-tebakan (model kuis)

Kocak berat, suka iseng. Itulah kelebihan sekaligus kekuranganmu. Menjadi kelebihan karena di manapun kamu berada, orang selalu gembira dengan kehadiranmu. Kamu paling pinter menghidupkan suasana, membuatnya menjadi lebih hangat dan seru. Ide-idemu cemerlang dan selalu ditunggu orang lain. Disebut kekurangan karena sikap kocakmu membuat kamu nggak dianggap serius oleh orang lain. Dan sifat isengmu kadang kelewatan, nggak dapat dibendung. Maka, hati-hati ya jangan sampai membuat orang sakit hati.

8.         Belajar di tempat terbuka

Suka tantangan, sportif berat. Itulah karakter/sifatmu. Kamu paling nggak betah berada dalam ruangan karena bisa membuat pikiran terbelenggu. Kamu lebih suka suasana berbau alam. Kamu suka di gunung, di pantai, atau menikmati alam pedesaan dengan segala keindahannya. Sifatmu yang ringan tangan membuat banyak orang menyayangi dan membutuhkanmu.

9.         Belajar sambil ngemil

Suka ngerumpi dan suka mengulang-ulang kesalahan. Bisa kok manusia melakukan  hal itu, tapi jangan keseringan dan keterusan. Ngerumpiin orang lain memang asyik banget, tapi kalau terlalu sering, malah akan dibuat-buat dan cari-cari. Nggak baik kalau ngerumpi terus, apalagi jika bahan rumpiannya nggak bener. Wah, bisa sakit hati tuh orang. Lebih baik kamu intropeksi diri dan membuang kebiasaan yang nggak sehat ini.

10.     Belajar sambil mondar-mandir

Kamu orangnya suka cuek. Konsentrasi nggak mudah pecah dalam situasi segawat apapun. Jarang orang punya sifat ini. Orang biasanya menganggapnya aneh. Aneh atau keras kepala ya? Ada baiknya juga yaitu: kamu nggak mudah terpancing dan terbawa emosi dan situasi. Pendirianmu cukup kuat, susah digoyahkan. Baik kalau hal yang ini dipertahankan.

 

Pertanyaan panduan:

1.    Manakah cara belajar yang paling tepat bagimu? Berikanlah alasanmu!

2.    Apakah cara belajar yang biasa kamu lakukan sesuai dengan salah satu dari 10 cara belajar tersebut?

Tulislah niat-niatmu untuk kamu lakukan setelah menjalani rekoleksi ini!

 

Tinggalkan komentar